Masihkah Indonesia Negara yang Ramah?

Konon kita bangga dengan sebutan sebagai negara dengan penduduk yang ramah tamah, sopan santun dan menjunjung tinggi kesetiakawanan. Tapi tunggu dulu jangan terlalu kita bangga dengan sebutan “kuno” itu. Untuk membuktikan apakah nilai kesopanan dan keramahan kita bukan hanya cerita masa lalu, tentu kita perlu mendengar penilaian dari orang lain. Beberapa lembaga survey independen yang dilakukan dan dipublish oleh beberapa media massa, yakni Reader’s Digest dan Forbes berkata lain.

Negara Teramah (World’s Friendliest Countries)

Media Forbes mempublikasi survey terhadap 3,100 ekpatriat dari bulan Februari hingga April 2009. Metodologi yang dipakai adalah dengan cara menanyakan 23 hal yang berkaitan dengan kualitas hidup, termasuk layanan makanan, hiburan, transportasi, pelayanan kesehatan, bidang keuangan, pendidikan dan yang pasti tentang kesempatan untuk menjalin perkawanan di negara asing tersebut. Masing-masing kriteria tersebut diberi bobot yang setara, kemudian dibuat nilai rata-rata. Survey ini diawasi oleh HSBC Bank International and dilakukan oleh sebuah perusahaan riset internasional FreshMinds.

Dari hasil riset tersebut, dipublishlah 10 negara teramah di dunia, secara berurutan negara tersebut adalah Bahrain, Canada, Australia, Thailand, Malaysia, South Africa, Hong Kong, Singapore, Spain dan USA. Lalu di mana Indonesia? entahlah. Yang pasti ada 3 negara jiran kita yang bertenger di situ dipimpin oleh Thailand. Thailand memiliki nilai yang tinggi pada kriteria “making local friends” dan “joining community groups”, artinya adalah bahwa masyarakat mereka sangat welcome akan kehadiran orang asing, dan bagi orang asing sikap tersebut sangat menyenangkan bagi mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Hal yang sama terjadi di Malaysia dan Singapore.

Saya pernah 3 tahun hidup di Thailand, khususnya di Bangkok, bagi saya masyarakat Thailand itu luar biasa ramah, sopan dan welcome terhadap orang asing. Secara singkat boleh saya mengatakan pantas kalau kemudian banyak turis asing yang lebih tertarik datang ke Thailand, Malaysia ataupun Singapore dibanding datang ke Indonesia. List lengkap hasil survey ini bisa dilihat di link berikut.

Negara Tersopan (World of Courtesy)

Survey kali ini dilakukan oleh Reader’s Digest, namun sekitar 4 tahun lalu, tepatnya pada tahun 2006. Survey dilakukan di beberapa kota besar seluruh dunia. Survey ini meliputi kesopanan di berbagai sektor, terutama di bagian pelayanan umum. Hasilnya cukup mencengangkan, Indonesia yang diwakili oleh ibu kota Jakarta menempati posisi 27 dari 35 kota yang disurvey, tepatnya ada 43% orang Indonesia yang lolos uji kesopanan. Hasil ini sedikit lebih baik dari pada Singapore dan Kuala Lumpur, yakni 42% dan 37%. Namun, tetap Bangkok berada lebih baik dari pada kita, yakni sebanyak 45% orang yang lolos tes kesopanan. Kota tertinggi di dunia yang memiliki tingkat kesopanan warganya yang tinggi adalah Zurich di Swiss, sebesar 77%. Hasil selengkapnya bisa dilihat di link berikut.

Mari Berkaca

Setelah kita melihat hasil penilaian orang lain, alangkah lebih bijak kalau kita melihat diri kita sendiri, betulkah kita masih menjadi orang yang ramah. Ramah dalam arti bahwa kita menjadi orang yang menyenangkan bagi orang lain, atau bagi lingkungan kita secara luas. Kalau kita mau melihat apa yang dewasa ini terjadi di negara kita, rasanya memang kita perlu jujur bahwa kita tidak seramah manusia Indonesia yang dulu. Orang Indonesia terkenal akan senyumnya yang ramah, kesetiakawanan yang tinggi, serta memiliki kepedulian akan sesama.

Banyak kejadian mahasiswa yang melakukan demonstrasi berakhir dengan tindakan anarkis, padahal mahasiswa adalah makhluk yang tidak hanya intelek, tapi juga terdidik. Kericuhan dan perkelahian antar pelajar, mahasiswa, geng, dan antar suku terjadi di mana-mana. Masyarakat menjadi gampang tersulut emosinya, mudah bertindak secara anarkis. Selain itu, banyak korupsi di mana-mana padahal masih ada jutaan orang Indonesia berada di garis kemiskinan, akibat korupsi pula kemiskinan itu tercipta, dan akan terus memiskinkan rakyat Indonesia.

Jadi, masihkah Indonesia negara yang ramah dan penuh sopan santun? jika tidak, tentu menjadi kewajiban kita untuk saling memperbaiki diri kita sendiri.

4 Responses to Masihkah Indonesia Negara yang Ramah?

  1. Sya berkata:

    Itu kan dulu 🙂 Kalau sekarang Indonesia lain cerita. Kemiskinan, kejahatan, pengangguran merajalela, banyak anak putus sekolah, akibatnya emosi mudah meluap. Bisa-bisa sengol dikit bacok.

  2. habib berkata:

    nilai keramahan yang pernah menjadi ciri bangsa ini mulai hilang bersama susutnya keimanan bangsa ini. bukankah nilai keagamaan lah yang selama ini menjadi pedoman penduduk negri ini dalam berrilaku

  3. negara penduduk terbanyak 4 dunia berkata:

    Harusnya ditingkatkan keramahnya

  4. Nurul Laryanti berkata:

    Pernyataan di situs web ini berbeda dgn pernyataan situs yg lain yg mengatakan kalau indonesia termasuk 1 dr 10 negara teramah.
    Tp yg penting keramahan yg pernah menjadi ciri dasar sifat orang indonesia harus dipertahankan…
    *ngerti gk aku blg apa?

Tinggalkan komentar